Ongko Rongko




Ongko Rongko berawal dari sebuah komunitas tongkrongan yang lahir dari Glass Box Indonesia. Tongkrongan berawal dari ide tentang kehidupan masing-masing yang ingin mengetahui sejarah daerah masing-masing, maka terciptalah ide tentang pencarian literatur dalam menemukan cerita tersebut. 
Dengan memudahkan mengenang cerita tersebut maka komunitas tongkrongan ini membuat suatu karya visual guna menceritakan peristiwa sejarah.
Ongko Rongko sendiri lahir dari sebuah filosofis bermakna kekuatan dan daya, dengan maksud keanggotaan yang berada dalam Ongko Rongko memiliki tujuan untuk memajukan daerah-daerah yang tergambarkan oleh Ongko Rongko sehingga memberikan kekuatan dan daya atau dorongan kepada setiap orang yang menghargai karya ongko rongko, orang lain akan bangga terhadap kekuatan dan perjuangan leluhur nusantara dalam menghadapi gejolak kehidupan yang mampu menjadi motivasi terhadap bangsa Indonesia di masa sekarang yang aspek nilai keemasannya mulai di rebut bangsa asing sekarang ini.

Filosofi Hakiki ongko rongko sendiri adalah:
Ongko dalam bahasa jawa adalah Angka dalam bahasa Indonesia, memiliki arti bilangan bilangan.
Rongko dalam bahasa jawa adalah kerangka dalam bahasa Indonesia, memiliki arti pondasi dan konstruksi.

Pengertiannya yaitu bilangan bilangan yang mampu menjadi pondasi adalah langkah untuk membuat kekuatan, dengan maksud seperti pepatah “bersatu kita teguh bercerai kita runtuh”. Ongko rongo lahir karena kepercayaan sahabat, kedekatan teman dan persaudaraan. Sehingga pondasi itu akan kuat apabila bilangan-bilangan itu saling menguatkan dan bersatu. Semakin kita bersatu maka akan semakin kuat pula ikatan persaudaraan kita. Dan sekaligus sebagai sindiran tentang bangsa ini terhadap terkikisnya Pluralisme bangsa di masa sekarang. Bukankah sudah di contohkan sebagaimana Raja Majapahit Bre Brawijaya yang terbuka terhadap siapa pun itu. Dan Presiden ke-3 Bangsa ini yang menyatukan kembali Negara yang hampir hancur akibat bangsanya sendiri.
Filosofi Makna Ongko Rongko adalah:

Ongko Rongko adalah sebuah filosofis makna Keris dalam kebudayaan jawa, dengan maksud warongko adalah sebuah nama sarung Tosan Aji dalam bagian keris dengan arti sebagai tempat bersarangnya tosan Aji. Artinya adalah Warongko atau Rongko itu sebagai wadah dalam melakukan kegiatan berkarya. Dalam sebuah nilai filosofis makna ini erat hubungannya dengan tindakan. Ketika rongko itu sebagai wadahnya dan orang-orang di dalamnya berarti ongkonya, dalam hal ini orang-orang di dalamnya memiliki tindakan yang dapat di pertanggung jawabkan tanpa harus memperlihatkan jati dirinya dalam bahasa jawa “ilmu Pari iku dingkluk” (Ilmu Padi yang tertunduk) artinya tidak sombong ataupun takabur. Seperti halnya warongko yang menyembunyikan Tosan Ajinya, sehingga tidak terlihatpun berapa panjang Tosan Ajinya, dan berapa Luk Tosan Aji itu. Yang jelas ketika Tosan Aji yang di keluarkan dalam Rongkonya akan sangat amat berbahaya bagi orang lain.

Slogan Ongko Rongko yang menggetarkan:
Dalam perjalanan Ongko Rongko, Ongko Rongko berusaha melakukan pendekatan dari segi aspek pengetahuan sejarah daerah. Dan ongko rongko lahir di tanggal 27 Februari 2015. Maka slogan yang bersama ongko rongko adalah kalimat susunan sengkala CONDRO SENGKOLO yaitu:
“ WULANG GUNO BEDHAHING JAGAT”
Condro sengkolo diatas adalah sebagai slogan ongko rongko dengan arti: pengetahuan dapat membongkar alam semesta.
Condro sengkolo diatas juga sebagai penanda bahwa nama Ongko Rongko dilahirkan adalah 1937 CAKA yang berarti 2015 Masehi.


Wulang adalah pengetahun yang berarti angka 7, Guno adalah dapat yang berarti 3, Bedhahing adalah membongkar yang berarti 9, dan Jagat adalah Alam Semesta yang berarti memiliki arti Tunggal yaitu 1. Maka terkumpullah 7391. Aturan dalam condro sengkolo adalah membacanya dengan terbalik untuk mendapatkan tahun SAKA/CAKA. Tersusunlah 1937 Caka. Untuk mengubahnya menjadi Masehi, maka perlu menambahkan 78, karena 1 Saka adalah 78 Masehi.

No comments:

Post a Comment