Thursday, 23 April 2015

Kaos Sejarah Blitar


Nilasuwarna




Sejarah

Dimulai dari Nilasuwarna salah satu putra dari Adipati Wilatika Tuban. Dia salah satu dari orang kepercayaan Kerajaan Majapahit yang ditugaskan untuk membabat alas. Seperti yang tertulis di dalam sejarahnya kota BLITAR dulunya adalah Hutan belantara yang belum pernah di datangi manusia. NIlasuwarna diberi tugas oleh Kerajaan Majapahit untuk menumpas prajurit Tartar yang bersembunyi  di dalam hutan (saat ini kota Blitar), dikarenakan prajurit Tartar sudah melakukan kudeta (pemberontakan) yang membahayakan kejayaan Kerajaan Majapahit.

Setelah berhasil mengalahkan prajurit Tartar, Nilasuwarna diberikan hadiah hutan yang menjadi tempat medan perang dengan prajurit Tartar. Kemudian beliau diberikan gelar Adipati Ariyo Blitar I oleh Kerajaan Majapahit, seiring berjalannya waktu hutan tersebut pun di beri nama Balitar ( Bali dan Tartar ) untuk mengingatkan bahwa pernah terjadi peperangan melawan prajurit Tartar di tempat itu.  Mulai saat ini Adipati Ariyo Blitar I mulai menjalankan kekuasaan di bawah Kerajaan Majapahit. Adipati Ariyo Blitar I menikah dengan Dewi Rayungwulan dan memiliki seorang putra bernama Djoko Kadung. Tapi tak dinyana, ditengah pemerintahannya terjadi pemberontakan yang di lakukan oleh patihnya sendiri yang bernama Ki Sengguruh Kinareja. Setelah berhasil melakukan kudeta, Ki Sengguruh Kinareja mendapatkan gelar Adipati Ariyo Biltar II. Mengetahui bahwa ayah kandungnya di bunuh, Djoko Kadung pun akhirnya menuntut balas. Setelah berhasil menuntut balas Djoko Kadung pun diangkat menjadi Adipati Ariyo Blitar III. Tetapi di dalam sejarah yang kami baca bahwa Djoko Kadung tidak mau menerima gelar tersebut, tapi dia masih tetap memerintah secara de facto.



Sumber : http://carapedia.com/Asal_Usul_Kota_Blitar_info29.html

No comments:

Post a Comment